Tak bisa dipungkiri kalau sejak tahun 2016, perkembangan industri film Indonesia memang terus menuju ke arah yang membanggakan. Puncaknya, penonton film Indonesia di tahun edar 2017 sudah mencapai lebih dari 40 juta orang yang merupakan rangkaian tertinggi sepanjang sejarah. Semakin banyaknya penonton, genre film yang ditawarkan pun terus beragam, salah satunya ialah BUFFALO BOYS.
Jika anda mengingat film MARLINA SI PEMBUNUH DALAM EMPAT BABAK yang mengusung gaya Satay Western, BUFFALO BOYS juga menyuguhkan genre serupa. BUFFALO BOYS sendiriadalah film drama petualangan dengan kisah dua saudara yang ingin membalaskan dendam ayah mereka. Sang ayah adalah seorang Sultan yang diasingkan di Amerika, seperti dilansir Detik.
Untuk menciptakan visual film rasa barat, Infinite Studios bekerja sama dengan Zhao Weil Films dan Screenplay Infinite Films. BUFFALO BOYS menawarkan tampilan warna, nada dan memotret jelas periode kritis sejarah Indonesia di berbagai lokasi di pulau Jawa serta studio milik Infinite di Batam. Keindahan alam Indonesia jelas sesuatu yang jadi daya tarik utama BUFFALO BOYS, selain kisah cinta yang ada.
BUFFALO BOYS sendiri memiliki Mike Wiluan yang duduk di bangku sutradara. Pemimpin Infinite Studios ini sebelumnya sudah jadi sutradara film aksi HEADSHOT dan jadi produser DEAD MINE. Filmaker asal Singapura ini juga tercatat ada pada bangku produser HITMAN: AGENT 47 dan BEYOND SKYLINE.
‘BUFFALO BOYS’: Film Sejarah Indonesia Ala Koboi
Bukan hanya mengusung genre yang berbeda, keunikan dan kekuatan BUFFALO BOYS lainnya adalah menyuguhkan sejarah penjajahan di Indonesia dengan gaya ala film-film koboi Hollywood. Meningkatkan rasa penasaran calon penonton, Infinite Studios pun merilis cuplikan perdana BUFFALO BOYS hari Jumat (16/3) pekan lalu.
Dalam video berdurasi 40 detik itu, anda bisa melihat sejumlah adegan aksi seperti pertarungan, penyerangan hingga eksekusi yang begitu meyakinkan. Gambaran Indonesia pada era kolonial terekam jels dengan balutan ala film koboi barat. Mike sendiri kepada CNN Indonesia menjelaskan kalau BUFFALO BOYS memang dibuat untuk mengingatkan generasi milenial akan sejarah Indonesia saat dijajah Belanda.
Ikut turun menulis skenario bersama Rayya Makarim, Mike memang ingin memperlihatkan bagaimana para penduduk Indonesia di era kolonial harus hidup penuh tantangan dan ketidaksetaraan. Sementara itu alasan penggunaan gaya western sendiri ditujukan demi persaingan global. Menggaet tim produksi dan kreatif dari Singapura, Thailand dan Australia, BUFFALO BOYS berpotensi jadi sebuah mahakarya.
Cerita Ario Bayu – Pevita Pearce di ‘BUFFALO BOYS’
Sejauh ini jajaran aktor dan aktris yang pasti terlibat di BUFFALO BOYS adalah Pevita Pearce, Yoshi Sudarso, Ario Bayu, Tio Pakusadewo, Mikha Tambayong, Happy Salma, Hannah Al Rashid dan Zack Lee. Salah satu aktornya, Ario Bayu tak menampik bahwa kesulitan yang dia alami saat syuting adalah slot via pulsa mengendalikan kuda. Alih-alih jatuh dari kuda, aktor berusia 32 tahun itu dibawa kabur kuda sampai tiga kali. Merasa begitu ketakutan dan bingung, Ario pun hanya bisa berteriak sekuat tenaga agar si kuda bersedia berhenti.
Berbeda dengan Ario, Pevita rupanya bergitu meningkatkan kemampuan fisiknya untuk terlibat di BUFFALO BOYS. Aktris cantik yang kerap bermain di film drama ini bahkan menghabiskan porsi latihan dengan Yoshi. Sekedar informasi, Yoshi adalah aktor kelahiran Indonesia yang pernah berperan dalam serial Power Rangers di Amerika sebagai ranger biru. BUFFALO BOYS akan jadi film Indonesia pertama bagi Yoshi.